
Ini adalah prinsip alam semesta, tetapi ada berapa orang yang benar-benar percaya kepada prinsip ini? Manusia hidup didunia ini seumur hidup bertarung untuk mendapatkan apa yang diinginkan, menghalalkan segala cara sehingga menimbun banyak dosa dan karma.
  Ini adalah sebuah cerita dimasa kecil saya yang
 sering diceritakan oleh orang-orang tua yang bijaksana.  Di China bagian selatan ada sebuah desa, didesa ini ada seorang kaya,  orang kaya ini ada seorang pembantu lelaki, ayah pembantu ini semasa  hidupnya juga bekerja untuk orang kaya ini, seumur hidup bekerja dengan  rajin, sehingga mengumpulkan banyak pahala baik untuk keturunannya.
  Pada suatu malam, dewa langit yang bertugas mengumpulkan harta  menitipkan sebuah mimpi untuk pembantu lelaki ini, didalam mimpi   ayahnya yang sudah meninggal berpesan kepadanya, besok sore menyuruhnya  datang ke kandang kuda membersihkan kotoran kuda. Di bawah tumpukan  kotoran kuda ada sebuah kantong biru, didalamnya berisi 10 batang emas,  ayahnya berulang kali berpesan kepadanya, diantara 10 batang emas ini  hanya 1 batang milikmu, yang 9 batang lagi adalah milik majikannya,  ayahnya menyuruhnya harus mengembalikannya kepada majikannya jangan  dijadikan milik sendiri, karena itu memang bukan milikmu.
  Sesuai dengan pesan dimimpinya, pembantu lelaki ini pergi ke kandang  kuda membersihkan kotoran kuda, benar saja dibawah kotoran kuda dia  menjumpai sebuah kantong biru didalamnya berisi 10 batang emas, seumur  hidupnya dia belum pernah melihat begitu banyak emas, hatinya mulai  goyah, timbul niat jahatnya, dia berpikir emas ini bisa membuat dia kaya  raya seumur hidupnya, sehingga tidak perlu lagi bekerja, selanjutnya  dia bisa menikmati hidup enak. Pembantu lelaki ini berpikir emas ini dia  yang menemukan, tidak ada sedikit hubungan dengan majikannya, dia  bermaksud mengambil semua emas ini menjadi milik dirinya sendiri.
  Setelah makan malam, pembantu lelaki ini bermaksud membawa pulang 10  batang emas ini. Dia lalu pergi menemui majikannya dan berkata, “Sudah  dekat tahun baru, sebenarnya saya masih mau bekerja beberapa hari lagi,  tetapi istri saya sudah mau melahirkan, saya bermaksud pulang lebih  cepat membantunya.” Majikannya sangat perhatian dengan gembira  menyetujuinya.
  Rumah pembantu lelaki ini tidak jauh, hanya ½ jam bisa sampai. Akhirnya  pembantu lelaki ini membawa 10  batang emas tersebut berjalan pulang  kerumahnya.
  Diantara 10 batang emas ini, hanya 1 batang yang  karena ayahnya  berbuat amal sehingga menjadi milik pembantu lelaki ini, sedangkan yang 9  batang adalah karena orang tua majikan kaya ini berbuat amal  meninggalkannya untuk majikan kaya ini. Pembantu lelaki ini membawa  pulang 10 batang emas ini, membuat dewa langit menjadi marah. Dewa  langit berubah menjadi perampok, menunggu dijalan yang akan dilewati  pembantu ini, ingin memberi pelajaran kepada pembantu lelaki ini.
  Pembantu lelaki ini sambil mengantungi 10 batang emas dengan gembira  berjalan pulang kerumahnya, di jalan dia bertemu dengan seorang yang  tinggi besar dengan wajah bengis.
  Lelaki tinggi besar ini mendekatinya, setelah berada didepannya meninju  wajahnya. Dengan pisau ditangan lelaki bengis ini berkata, “Cepat  serahkan semua emas yang engkau bawa, jika tidak saya tidak akan  membiarkanmu hidup!” Pembantu lelaki ini ketakutan dari kantongnya dia  mengeluarkan 9 batang emas sambil berkata, “hanya ini, semuanya sudah  saya keluarkan.” “Bohong, cepat keluarkan semuanya!” Pemuda ini demi  menyelamatkan nyawanya mengeluarkan seluruh emasnya dan menyerahkannya  kepada lelaki bengis ini, Lelaki bengis ini menyepak pembantu ini jatuh  ketanah lalu pergi meninggalkannya.
  Pembantu ini setelah melihat lelaki bengis ini sudah pergi menjauh,  lalu perlahan dia bangkit seperti mimpi, dengan linglung dia kembali  kerumahnya. Setelah sampai dirumahnya dia hanya bilang kepada istrinya  bahwa dia sudah sangat lelah, tidak berkata apa-apa lagi. Istrinya  melihat keadaannya suaminya berpikir sudah seharusnya lelah sudah  bekerja seharian, lalu dia meladeni suaminya untuk dapat istirahat  secepatnya.
  Dewa langit untuk menyelesaikan tugasnya, lalu dia berubah menjadi  seorang tua berkunjung ke rumah majikan kaya ini, dan berkata, “Saya  tahu, ayahmu sudah meninggal, semasa hidupnya ayahmu adalah partner  bisnis saya. Ayahmu menitipkan 10 batang emas, yang sembilan batang  adalah milik kamu, dan yang satu batang adalah milik pembantu lelakimu,  engkau harus menyerahkan kepadanya, tidak boleh menjadi milikmu.”  Setelah berkata demikian orang tua ini dari kantongnya mengeluarkan 10  batang emas menaruhnya diatas meja, lalu menghilang dari tempat itu.
  Setelah orang tua ini menghilang, majikan kaya ini tahu hari ini dia  sudah bertemu dengan dewa, apa yang dipesan dewa harus dipatuhi dia  tidak berani membantah, dia bermaksud bergegas pergi kerumah  pembantunya.
  Setelah ½ jam majikannya sampai dirumah pembantunya, berkata kepada  pembantunya, “Engkau sudah sepanjang tahun bekerja dirumah saya, sudah  sangat capek, istrimu sudah akan melahirkan, saya tahu engkau tentu  perlu uang, saya hadiahkan sebatang emas ini kepadamu semoga istrimu  dapat melahirkan dengan selamat, semoga keluargamu dapat berbahagia di  tahun baru ini.” Setelah berkata demikian majikannya menaruh sebatang  emas diatas meja, pembantu lelaki ini juga menjadi bengong, apapun tidak  bisa diucapkannya, didalam hatinya terngiang pepatah, “Tidak akan  hilang jika memang sudah menjadi milikmu, tetapi jika bukan menjadi  milikmu, bagaimanapun engkau tidak akan mendapatnya.” (Erabaru/hui)
